Tips Menghadapi Perkelahian Bebas / Jalanan
Kali posting tentang gimana jika menghadapi ancaman badan atau dengan kata lain jika terpaksa kita harus membela diri.
Kali posting tentang gimana jika menghadapi ancaman badan atau dengan kata lain jika terpaksa kita harus membela diri.
Bukannya saya mau pamer,namun
sekedar share siapa tahu bisa membawa manfaat.Lagian ini bukan tulisan
asli saya koq alias copas :D. Namun dari pengalaman beladiri yang saya
geluti..tips-tips berikut emang ampuh koq.Ini ditulis oleh Saudara
Julius Khang.
Mudah-mudahan bermanfaat, dan
semoga tips-tips ini bisa membantu kita menyelamatkan diri dari bahaya
yang diakibatkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Ada beberapa prinsip yang harus kita ingat dalam bela diri praktis, antara lain : Tidak ada aturan.
Ini bukan pertandingan
persahabatan di gelanggang yang menjunjung tinggi sportifitas. Tidak ada
aturan bagi siapa pun yang melibatkan diri di dalamnya. Penyerang Anda
tidak akan pusing memikirkan aturan, dan Anda pun sebaiknya melupakan
segala aturan.
Anda tidak perlu memikirkan nasib lawan.
Orang yang menyerang Anda
tiba-tiba di jalan tidak akan memikirkan keselamatan Anda. Karena itu,
saya sarankan Anda mengesampingkan semua aspek moralitas barang sejenak
dan memprioritaskan keselamatan pribadi di atas segalanya. Lagi pula,
tidak ada jaminan Anda hanya akan diserang oleh satu orang.
Hindari bergumul.
Bergulat gaya Royce Gracie di
UFC dulu memang kelihatannya keren, tapi sebaiknya jangan digunakan.
Akan menjadi masalah besar jika Anda bergumul dengan lawan secara rapat,
sementara ia menyimpan sebilah pisau di saku celananya. Kalau ia sempat
meraih saku, tamatlah sudah. Di samping itu, bergumul dengan satu orang
akan sangat membahayakan jika lawan Anda banyak. Sementara Anda
bergumul dengan yang satu, datanglah yang lain. Namanya juga penjahat,
tentu tidak sportif!
Jangan terintimidasi.
Jangan terpengaruh dengan
suaranya yang menggelegar, kata-katanya yang kotor, wajahnya yang jelek,
atau tubuhnya yang penuh tato. Anda mesti ingat bahwa manusia yang
merasa perlu mengintimidasi orang lain adalah manusia yang memiliki rasa
takut dalam dirinya. Andaikan ia memiliki kekuatan besar, misalnya bisa
meremukkan pohon beringin, maka ia tidak akan merasa perlu
mengintimidasi lawan. Sekali sentil pun musuh melayang.
Kondisikan diri.
Jangan ada keraguan. Sadarlah
bahwa tidak ada pilihan selain melawan. Jika Anda masih ragu-ragu untuk
melawan, maka jangan lakukan! Lawanlah jika Anda memang yakin. Jika
belum yakin, maka yakinkanlah diri terlebih dahulu!
Bersiap untuk apa pun.
Namanya juga penjahat, mereka
sudah terbiasa hidup curang. Anda tidak boleh berpikir bahwa mereka akan
datang dengan tangan kosong hanya karena Anda tidak punya senjata. Anda
pun sebaiknya berpikir dengan cara mereka. Kalau tiba-tiba ada sebatang
linggis melintang di dekat kaki, mengapa harus gengsi? Ambil dan
manfaatkan!
Sadar tempat.
Jangan mau didesak. Jika tempat
Anda berpijak itu ramai, jangan mau dipojokkan ke tempat sepi. Tidak ada
salahnya berteriak minta tolong agar penjahat itu diringkus
ramai-ramai.
Perhatikan keadaan sekitar.
Adakah yang bisa dimanfaatkan
demi keselamatan pribadi? Jika Anda yakin bisa menaklukkan mereka jika
satu lawan satu, tidak ada salahnya lari ke gang yang sempit. Kalau ada
tempat gelap yang berbahaya namun Anda sudah hapal luar kepala, tidak
ada salahnya lari ke sana dan membereskan lawan-lawan Anda. Seluruh alam
bisa digunakan sebagai senjata. Jangan ragu mendorong lawan agar jatuh
ke jurang!
Titik-titik berbahaya.
Anda tidak perlu berlelah-lelah
mengadu otot dengan lawan. Kalau lawan banyak, maka Anda perlu menghemat
tenaga. Seranglah daerah-daerah yang berbahaya saja. Mata, kemaluan dan
lutut adalah tiga titik penting yang harus Anda ingat baik-baik. Satu
serangan kuat ke salah satu dari tiga titik itu sudah bisa menjamin
kemenangan.
Berikut ini adalah tips-tips
bela diri praktis yang bisa saya bagi. Barangkali tips-tips di bawah ini
terkesan kejam, tapi beginilah keadaan di jalanan yang sebenarnya.
Pandangan. Mata tidak boleh
terfokus pada satu bagian dari tubuh lawan. Mata harus bisa melihat
seluruh tubuh lawan dengan bahu sebagai titik fokusnya (meskipun tetap
tidak terfokus 100% pada bahu). Melihat bahu ada manfaatnya untuk
menebak serangan lawan, karena biasanya bahu akan bergerak duluan
sebelum menyerang, kecuali jika ia adalah ahli bela diri yang sangat
terlatih. Jika mata Anda terfokus pada tangan, maka Anda tidak akan bisa
mengawasi kakinya, demikian pula sebaliknya. Seluruh gerakan lawan
harus bisa terlihat. Hal ini bisa dilatih, bahkan jika lawan berjumlah
lebih dari satu orang.
Wajah lawan. Ya, sebagian besar
preman memang jelek. Tapi tidak usah melihat wajahnya, karena yang
menyerang adalah tangan dan kakinya, bukan wajahnya. Berhentilah menatap
wajahnya. Kalau ia mendekatkan wajahnya, maka segera ambil kesempatan
untuk melukai matanya.
Emosi. Jangan terlalu percaya
pada mitos Dragon Ball. Manusia yang mengamuk tidak akan bertambah kuat.
Serangannya pun akan semakin ngaco. Jika lawan hanya satu, ada baiknya
memprovokasi lawan, misalnya dengan meludahi mukanya atau balas memaki.
Tidak ada salahnya, ini cuma psy-war. Setelah emosinya terpancing,
gerakannya akan menjadi serampangan dan susah terkendali.
Anting dan telinga. Jika lawan
mengenakan anting, apalagi yang ukurannya besar, maka bersyukurlah!
Lawan semacam ini mudah dihadapi jika kita tahu caranya. Cukup dengan
menarik anting-anting itu sampai putus, maka dijamin ia akan bersimbah
darah dan kesakitan. Tidak akan fatal sampai melenyapkan nyawanya, tapi
kemungkinan besar ia akan terlalu sakit untuk meneruskan pertarungan.
Siapa suruh jadi penjahat? Oya, jika tidak ada anting, daun telinga juga
bisa sobek jika ditarik dengan keras. Mengapa tidak?
Dinding atau selokan. Jika di
belakang Anda ada dinding atau selokan, ada baiknya memanfaatkannya
untuk membenturkan kepala lawan atau melemparnya agar jatuh. Ketika dia
menyerang, manfaatkan momentumnya!
Lutut dan kemaluan. Gunakan
tendangan hanya untuk menyerang dua titik ini saja. Jika Anda menendang
terlalu tinggi, lawan akan mudah menangkisnya. Sebaliknya jika Anda
menendang ke bagian yang rendah, biasanya preman yang tidak terlatih
bela diri tidak akan sempat mempertahankan diri. Jika lawan melakukan
tendangan tinggi, tangkislah dengan tangan sambil menyerang bagian
kemaluan atau kakinya yang sedang berpijak di atas tanah.
Atas-bawah. Mata di atas, lutut
dan kemaluan di bawah. Lakukanlah serangan tipuan dengan berganti-ganti
antara serangan atas dan bawah. Biasanya preman bukanlah ahli bela diri.
Jika kita berpura-pura akan menyerang ke arah kepalanya, paling-paling
ia akan menyiapkan double cover layaknya petinju. Nah, itulah saat yang
tepat untuk menyerang lutut atau kemaluan! Demikian juga jika Anda
melakukan serangan tipuan ke arah lutut, dan lawan menyambutnya dengan
menurunkan kedua tangannya, Anda tidak perlu ragu untuk menyerang mata
atau telinga lawan.
Tulang kering. Jangan terlalu
takut pada lawan yang suka menendang. Jika ia mengumbar tendangan,
dekati sedikit dan benturkan tulang keringnya dengan otot lengan atau
siku Anda. Kemungkinan besar dialah yang akan mengerang kesakitan.
Jarak. Jika jarak Anda dengan
lawan cukup rapat, maka tidak bijaksana untuk memaksakan memukul dan
menendang. Gunakan serangan dengan siku dan lutut. Agak jauh sedikit
boleh menggunakan pukulan, sedangkan jarak yang lebih jauh lagi
mengharuskan Anda menggunakan teknik tendangan. Jarak yang cocok untuk
tendangan jangan digunakan untuk menyerang dengan siku, demikian pula
sebaliknya.
Sesuaikan dengan situasi. Jangan
berharap akan terjadi kondisi ideal. Andalah yang harus menyesuaikan
diri dengan situasi, bukan situasi yang menyesuaikan diri dengan Anda.
Lakukan apa yang Anda anggap perlu untuk menyelamatkan diri. Ingat, apa
pun sah dalam rangka menyelamatkan diri. Apa pun!
Salam beladiri !